“Intro : Persona” Analisis: Ketika Pemahaman Psikologi bertemu dengan Rap

Bagaimana #RM ‘BTS’ menggunakan teori Jung dalam lagunya yang berpusat pada pencarian jati diri.

sungoldkiwii
6 min readJan 8, 2021
BTS (방탄소년단) MAP OF THE SOUL : PERSONA ‘Persona’ Comeback Trailer

Intro: Persona merupakan track pembuka untuk album BTS “Map of The Soul”, dibawakan oleh rapper serta leader group tersebut, RM.

Lagu ini merupakan perjalanan bagaimana seseorang mencari dan menemukan jati diri mereka menggunakan teori alam bawah sadar Carl Jung. Liriknya dipenuhi dengan lontaran pertanyaan mengenai eksistensi diri, dalam kasus ini, adalah eksistensi diri dari seorang RM.

Untuk lebih memahami analisis ini, mari kita bahas sedikit tentang konsep 4 Arketipe dari Carl Jung. Mengapa? Karena seri album “Map of The Soul” ini dibuat berdasarkan dari teori Jung mengenai alam sadar & alam bawah sadar.

INTRO : PERSONA

Menurut Jung, diri / jiwa kita terbagi menjadi tiga bagian:

Ego (conscious / alam sadar), alam bawah sadar personal dan alam bawah sadar kolektif. (1) Ego adalah kondisi dimana kita sadar dengan apa yang kita lakukan, semuanya terjadi atas kehendak kita sendiri. (2) Sedangkan alam bawah sadar personal adalah kondisi alam bawah sadar kita, ingatan / memori tersembunyi (bersifat personal) yang dapat memengaruhi kehidupan kita (secara tidak sadar). (3) Terakhir adalah alam bawah sadar kolektif, yaitu kondisi alam bawah sadar yang ada sejak kita lahir. Sisi ini bersifat kolektif (universal) karena berisi tentang pengetahuan yang diwarisi oleh ‘spiritual’ masa lalu, mencakup rasa cinta, benci, takut, sakit, dan lainnya.

Di dalam alam bawah sadar kolektif terdapat beberapa arketipe: Self, Persona, Shadow dan Anima/Animus.

  • Persona adalah ‘diri ideal’ kita. Di dalam Persona, seseorang seakan-akan sedang ‘berpura-pura’ menjadi orang lain yang ideal / sempurna. Simpelnya, Persona ini topeng kita. Persona memiliki berhubungan dengan Shadow, karena Persona adalah sisi ‘sempurna’ maka ia mencoba untuk menutupi Shadow (sisi buruk).
  • Shadow adalah sisi buruk dalam diri kita, berisi tentang keinginan kita yang dianggap tidak manusiawi dan tidak bermoral. Seperti: rasa tidak suka/benci, keserakahan, rasa malas, dan lainnya.
  • Anima adalah jiwa maskulin, sedangkan animus adalah jiwa feminin. Jung berpendapat bahwa setiap insan memiliki sifat biseksual yang digambarkan sebagai arketipe Anima/Animus. Hal ini dikarenakan, dalam diri setiap individu memiliki sisi feminin dan maskulin.

Mari masuk ke analisis lirik.

Mempertanyakan tentang jati diri

Maka dari itu, ketika RM bertanya “Who am I”, ia sebenarnya bertanya, jadi sebenarnya dia siapa? Apakah RM adalah Persona yang ia kenakan atau malah Shadow yang ia coba untuk tutupi? Atau label dari orang lain yang diberikan untuknya?

Kemudian beberapa kalimat selanjutnya ia mengatakan, “I’m still not sure if I’m a dog, a pig, or whatever, but then others come and put a pearl necklace on me, ptui!”

Untuk konteks, ‘a dog or pig’ adalah kata ejekan dari pemerintah Korea untuk rakyatnya.

Kalimat ‘but then others come and put a pearl necklace on me’ merujuk pada orang-orang yang memperlakukan RM seperti ‘orang penting’. Pada tahap ini, RM semakin bingung, apakah ia adalah dog / pig? Atau ‘orang penting’ seperti yang dikatakan orang2? Despite all of that, it makes him uncomfortable. ‘Ptui’ = buang ludah.

Memahami Anima/Animus

Menurut doolsetbangtan, lirik terakhir juga dapat diartikan sebagai “this one loves forests, and that one loves wildflowers.”

Dalam liriknya, RM menyebutkan “look at the forest” dan “look at the wildflower”.

Forest (hutan) dapat diartikan sebagai simbol dari maskulin dan flower (bunga) adalah simbol dari feminin. Hal ini dapat dikaitkan dengan arketipe Anima/Animus, didukung oleh klip dimana RM berdiri di depan bendera biseksual. Simbolisme ini terus menenerus muncul sepanjang video, seolah-olah menyatakan bahwa RM menyadari sisi Anima/Animus-nya.

Mengakui Shadow

Pada bait selanjutnya, RM mulai membahas tentang Shadow, atau sisi gelap / buruk diri kita, dan ia mengidentifikasi Shadow miliknya sebagai ‘hesitation’ atau keraguan.

Menurut teori labeling, ketika kita melabeli sesuatu maka seseorang / kelompok tersebut akan beradaptasi mengikuti label yang mereka terima. Maka pada kasus ini, RM menamai atau melabeli Shadownya ‘hesitation’, membuat Shadow tersebut benar-benar menjadi sebuah ‘keraguan’ tanpa ragu-ragu.

Shadow ini terus mengikuti RM kemana-mana, bahkan ketika ia sedang berada di atas panggung. Ya simply karena Shadow ini adalah bagian dari dirinya. (RM menggunakan literal shadow / bayangan sebagai perumpamaan).

Bait di bawah merupakan kondisi dimana Shadow dalam diri RM yang sedang berbicara. Dilihat melalui kalimat negatif yang digunakan.

Dari kalimat, “My flaws that I know, maybe those are really all I’ve got”, Shadow tersebut seakan-akan sedang memainkan perannya (menunjukkan sisi buruk) dan membuat RM mempertanyakan, apakah sisi ini adalah dirinya yang sesungguhnya?

Ditambah pada kalimat selanjutnya RM mengatakan, “The world is actually not interested at all in my clumsiness”.

https://www.vlive.tv/post/1-18241430

FYI, dalam fandom (A.R.M.Y), RM terkenal dengan sifatnya yang clumsy. Sebenarnya agak rancu ‘clumsy’ ini, apakah termasuk ke dalam Persona ataukah Shadow. Tapi, dalam vlive yang menjelaskan ttg lagu-lagunya, RM menjelaskan tentang Persona yang bisa hal positif atau negatif. Maka dari itu, bila clumsy dimasukan ke dalam Persona dari seorang RM, maka kalimat “The world is actually not interested at all in my clumsiness” dapat diartikan seperti, “bahkan dunia saja sebenarnya tidak tertarik dengan sisi Persona-ku (yang clumsy)”.

Sehingga ketika digabungkan, pertanyaannya menjadi: apakah Shadow adalah diri yang sesungguhnya? Karena dunia saja tidak peduli dengan Persona.

Lirik “‘But,’ the word that should come before the three syllables of my name” bila diartikan, adalah sebuah pertanyaan yang merupakan konsep / inti lagu ini, ‘but.. (who are you) Kim Namjoon?’.

So I’m askin’ once again yeah

Who the hell am I?

Self-discovery masih berlanjut.

Menemui Persona

Disini (dan seterusnya) RM sudah dalam tahap f*ck it! This is me. Whether people think its fake or not, this is who I am. This is my ‘Persona’.

Harus diketahui, bahwa Persona bukanlah perwujudan asli diri, karena kita sebenarnya sedang mencoba untuk menampilkan sisi ‘sempura’ ketika sedang menggunakan ‘Persona’. Karena berisi hal-hal yang baik, terkadang diri kita terkecoh dan terbohongi dengan Persona sendiri.

Contoh Persona: Ketika kamu bertemu calon mertua, pasti bersikap baik dan ingin menunjukan kemampuan terbaik kamu kan? Nah pada saat itu, Persona kamu sedang bermain. Lainnya adalah ketika dokter sedang bertemu dengan pasien, secara otomatis dokter tersebut akan menampilkan sisi berwibawa agar terlihat memiliki kredibilitasnya, sehingga mendapat kepercayaan dari orang lain.

Kalimat “you don’t need to be warm or cold” dapat diartikan sebagai “you don’t have to be this or that” atau kita tidak harus menjadi menjadi satu bagian dalam diri kita saja.

Menjadi Diri Sejati (Self)

Pada akhirnya, RM mengerti bahwa dalam dirinya itu terdapat banyak bagian. Terlihat proses bagaimana ia mempertanyakan dirinya, kemudian menemukan dan menerima Shadow, Persona serta Anima/Animus dalam dirinya. Hal ini menjelaskan bahwa diri / jiwa kita itu kompleks, tidak hanya tersusun dari satu sisi. Proses penerimaan tersebut akan menuju pada satu titik, yaitu dimana individu akan menemukan ‘diri sejati’.

Self (diri) adalah perwujuduan diri yang sesungguhnya. Pada dasarnya, The Self adalah diri sejati, yang akan terbentuk bila kita menyatukan alam sadar dan alam bawah sadar menjadi satu. Alam sadar adalah kesadaran kita terhadap dunia luar dan lebih mudah untuk dipahami. Sedangkan alam bawah sadar terjadi tanpa sepengetahuan kita, sehingga lebih sulit untuk dipahami maupun dipelajari. Untuk sampai pada tahap penemuan diri sejati, seseorang perlu memahami Persona, Shadow dan Anima/Animus dalam diri masing-masing. Proses menuju The Self dinamakan sebagai Individuation.

“Individuasi adalah proses pembebasan diri dari persepsi palsu,” — Carl Jung

--

--

sungoldkiwii
sungoldkiwii

Written by sungoldkiwii

0 Followers

I do this for fun! Hope you enjoy my writings :D

No responses yet